Setiap kali ada kecelakaan pesawat Airbus, sepertinya publik bahkan para pakar penerbangan kebingunan mengenai sistim komputer pesawat dan fungsi² komponen² komputer pesawat. Kasus QZ8501 bukanlah sebuah pengecualian.
Pengertian mendasar sistim Fly-By-Wire (sumber: Airbus)
Pesawat A320 memiliki sistim pengendalian fly-by-wire (FBW), dimana input² yang dilakukan pilot maupun autopilot diproses terlebih dahulu melalui sistim computer untuk diterjemahkan menjadi output manuver yang aman, menghindari kondisi² berbahaya seperti terbalik, terlalu cepat, stall, dan lain². Arsitekturnya sistim computer A320 memang lebih antik dibanding pesawat A330/340/350/380 yang menggunakan 4 Primary Computers dan 3 Secondary Computers.
Sistim Komputer A320 :
Sistim FBW A320 terdiri dari:
- 2 ELACs (ELevator and Aileron Computers), untuk pengendalian elevator, horizontal stabilizer (sayap yang dibelakang), dan aileron pada kondisi² normal.
- 3 SECs (Spoilers and Elevator Computers), untuk pengendalian spoiler, dan pengendalian cadangan untuk elevator dan horizontal stabilizer.
- 2 FACs (Flight Augmentation Computers), untuk pengendalian rudder pesawat secara elektronik.
Hukum Kendali A320: Normal Law
Ketika semua komputer berjalan normal dan input²nya juga berfungsi baik, A320 diterbangkan dalam hukum kendali Normal Law, dimana sudut tanjak (pitch) dikendalikan melalui load factor (berapa G yang anda inginkan dari pesawat dimana netral = 1G), kemiringan pesawat (roll) dikendalikan oleh roll rate (berapa derajat per detik), dan koordinasi yaw (arah hidung pesawat) diberikan secara otomatis (untuk mencegah belok yang tidak seimbang semisal skidding dan slipping) serta peredamannya.
Di Normal Law, pesawat terlindungi dari input² yang salah atau berbahaya untuk pesawat seperti menanjak terlalu tajam yang beresiko stall atau berguling hingga jungkir balik. Hal in diberi istilah envelope protection.
Hukum Kendali Alternate Law A320 FBW: Ketika masalah mulai timbul
Jika timbul beberapa kesalahan atau kerusakan yang cukup atau kritis di sistim FBW, maka sistim tidak bisa memberikan envelope protection dan kondisi ini diberi nama Alternate Law. Kalau problemnya lebih banyak lagi maka hukum kendali akan turun 1 tahap lagi yaitu ke Direct Law, dan yang terakhir adalah Mechanical Law. Saya tidak akan membahas kedua hukum kendali terakhir karena masih tidak relevan dengan musibah QZ8501 hingga saat artikel ini ditulis.
Kesalahan² dan kerusakan² yang bisa menurunkan FBW dari Normal Law ke hukum kendali lainnya tertera sebagai berikut:
Sesuai diagram diatas, bila terjadi kesalahan/kerusakan input atau ada kerusakan pada komponen FBW yang mencegah FBW beroperasi secara aman dalam Normal Law, maka FBW akan rekonfigurasi sendiri. Artinya, sistim FBW seperti mengatakan kepada pilot, “Saya tidak bisa melindungi anda lagi, jadi mohon jaga diri anda sendiri.” Tentunya, ketika FBW melakukan ini, awak pesawat akan diberi tahu melalui bunyi pemberitahuan dan kerusakan serta efek dari kerusakan tersebut ditayangkan di layar monitor paling bawah di panel depan kokpit, agar pilot dapan melakukan aksi atau tindakan yang dibutuhkan.
Flight Augmentation Computer: Apa fungsinya?
Bagian dari sistim FBW yang banyak menarik perhatian dikejadian ini adalah FAC. Disini kita bisa lihat apa saja yang dikendalikan oleh FAC.
- Rudder Limit: FAC mengendalikan 2 motor Rudder Limit yang membatasi pergerakan rudder (sirip tegak kemudi) di kecepatan tinggi untuk mencegah pergerakan besar rudder yang bisa merusak pesawat.
- Yaw Damping & Turn Coordination: 2 servo Yaw damper dikendalikan oleh FAC untuk meredam getaran dan osilasi ekor.
- Rudder Trim: 2 Rudder Trim Motors dikendalikan oleh FAC untuk membantu meluruskan pesawat (bilamana pesawat sudah tua pesawat butuh bantuan untuk bisa terbang lurus, atau bila kedua mesin kondisinya jauh berbeda sehingga menghasilkan daya dorong yang berbeda pada kecepatan putar mesin yang sama).
Disini kita bisa lihat fungsi² kendali rudder dan FAC secara lebih detil.
Bagian / Artikel Berikut: