Pesawat Airbus A321 Daallo Airlines dengan nomor penerbangan D3 159 menuju Djibouti terkena ledakan ketika sedang atau belum lama setelah lepas landas dari bandara internasional Aden Adde, di Mogadishu, Somalia. Pesawat kemudian kembali ke Mogadishu untuk mendarat darurat. Akibat ledakan, 2 penumpang dilaporkan cedera dan menurut laporan media Somalia, penduduk kota Bal’ad (atau Balcad) sekitar 40 kilometer di utara Mogadishu melihat 1 jenazah terbakar jatuh dari pesawat.
Pesawat mendarat dengan registrasi SX-BHS ini disewa dari Hermes Airlines di Yunani yang merupakan anak perusahaan Air Méditeranée dari Prancis, dan juga merupakan merupakan satu²nya pesawat A321 yang dioperasikan Daallo Airlines.
Kisah Daallo Airlines merupakan simbol perjuangan normalisasi perhubungan udara di Somalia, beserta African Express Airways dan Jubba Airways. Di tahun 2015, Daallo Airlines dan Jubba Airways melakukan merger dan mendirikan African Airways Alliance, dan kedua maskapai ini mengoperasikan A321 (1+1) dan 737-300 (1+1). Selain kedua tipe tersebut Daallo juga mengoperasikan 1 BAe-146-200 dan Jubba Airways mengoperasikan 1 737-400.
Meski kondisi keamanan di Mogadishu sudah jauh membaik sejak tahun 2010, kejadian ini yang dicurigai diakibatkan bom yang dibawa penumpang merupakan pukulan bagi bandara Aden Adde yang baru saja di-upgrade dari ICAO Zone 5 (bandara keamanan resiko tinggi) di tahun 2013. Selain itu terminal baru bandara baru saja diresmikan di tahun 2014 dengan harapan bahwa stabilitas dan situasi keamanan yang terus membaik akan membawa pertumbuhan jumlah penumpang yang dapat mendongkrak ekonomi kota Mogadishu. Bandara Aden Adde sendiri baru mulai beroperasi kembali sejak tahun 2006 dengan meredanya perang saudara di Somalia.