Ground staff di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta hari ini kembali lagi terkejut dengan keluarnya escape slide tiba-tiba dari pintu belakang kanan pesawat A320 Air Asia PK-AXI.
Setelah escape slide keluar, pesawat di-AOG-kan dan schedule dijamin berantakan. (Foto oleh “ground staff” Terminal 3) |
Menurut informasi yang diterima, salah satu awak kabin lupa mengecek status slide apakah sudah di dis-arm atau belum sesaat sebelum membuka pintu tersebut. Namun, timbul pertanyaan, apakah ketika ada perintah “disarm slide/doors and cross check”, apakah kedua awak kabin yang berada diposisi belakang melakukan cross check. Pertanyaan berikutnya, apakah awak kokpit mengecek status pintu pesawat melalui ECAM sebelum atau setelah mengeluarkan perintah “doors may be opened” yang sering kita dengar? Dan apakah layar di Flight Attendant Panel memberi tahu status pintu dan slide nya?
Apapun penyebab kejadian tersebut, pesawat harus di-AOG kan, slide dilepas dan di pak ulang, dan slide baru harus dipasang. Biaya slide tersendiri adalah sekitar US$ 6,000, belum lagi menghitung kerugian atau biaya ekstra yang diakibatkan oleh kejadian tersebut (misal: biaya total delay itu kira-kira US$100 – 150 (tergantung airline) per menit).
Kejadian ini merupakan kejadian yang kedua kali di Terminal 3, dan juga yang kedua kalinya menimpa Indonesia Air Asia. Beberapa tahun yang lalu hal serupa terjadi pada pesawat Mandala Airlines dimana escape slide pintu depan kanan tiba-tiba keluar, dikabarkan akibat hal yang sama. Kejadian Indonesia Air Asia sebelumnya bisa dibilang benar-benar apes, dimana seorang anak berusia 10 tahun sedang berjalan menuju pintu pesawat setelah tiba di Padang, lalu tiba-tiba lari ke arah emergency exit window dan membukanya, mengakibatkan overwing escape slide nya keluar dan mengembang dengan sempurna.
Jika anda seorang dewasa dan enggan duduk di jendela darurat karena takut tidak bisa membuka jendela dalam keadaan darurat, yah pikirkan saja, “anak usia 10 tahun saja bisa!”