AirDrama: Terbawa asyiknya meledek Malaysia Airlines, mungkinkah Air Asia adalah target serangan Lion Air di Malaysia melalui Malindo Airways? (Artwork by: Rimanti N)
|
Setelah Lion Air mengumumkan Malindo Airways kemarin, beberapa pertanyaan timbul di benak pikiran saya:
- Pemegang saham lokal Malindo adalah National Aerospace & Defence Industries (NADI), sebuah BUMN Malaysia. Mungkinkah NADI mendirikan maskapai penerbangan dengan mitra asing hanya untuk bersaing dengan maskapai BUMN mereka (Malaysia Airlines)? Siapa yang dibidik oleh Malindo? Mungkinkah politisi Malaysia frustrasi dengan di Malaysia Airlines + Firefly yang tidak maju²? Atau mungkin yang dibidik adalah Air Asia (Apa Tony Fernandes telah membuat beberapa politisi Malaysia jengkel)?
- Dengan meningkatknya kekuatan regional Air Asia, Tony akan harus menghabiskan waktu diluar Malaysia… Dengan makin dekatnya pemilihan umum di Malaysia, mungkinkah ‘minggat’-nya Tony Fernandes yang menjadi dasar kekecewaan mereka?
- Pengumuman Malindo kemarin dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia Najib. Pemilihan umum mendekat, dan Tony Fernandes telah lari ke Jakarta … Apakah Najib kesal?
- Dalam waktu 24 jam dari pengumuman Malindo Airways, Lion Air membuka Bandung-Kuala Lumpur yang selama ini adalah salah satu harta-karunnya grup Air Asia. Timingnya memang sedikit mencurigakan.
Air Asia Tony Fernandes kemarin men-tweet:
“I think Malindo is more problematic for Malaysian Airlines not AirAsia. We have very strong position in Malaysia and are really a regional company.”
Saya tidak heran membaca dan tidak menyangkal pemikiran tersebut, namun apakah mungkin para politisi Malaysia sudah jenuh akah ledekan terus menerus dari Tony terhadap Malaysia Airlines?
Kebetulan, kemarin, korban ledekan Tony Fernandes yang lainnya, Tiger Airways, mengumumkan hasil keuangan yang melebihi perkiraan. Tiger sendiri sedang mencoba untuk mengkokohkan hasil ekspansinya di Australia, Indonesia dan Filipina. Kucing² besar di Asia Tenggara sudah tidak selemah dulu dan mungkin saja target mereka adalah Air Asia, dan keyakinan Tony akan kekuatan regional mereka membuat mereka berpikir bahwa mereka tidak mungkin bisa roboh akibat langkah² kucing² besar ini? Apa saya harus menunggu sampai Tony mulai mengeledek Jetstar untuk mengetahui jawabannya? Atau memang sudah jelas jawabannya?
Namun ada satu hal yang saya setuju dengan Tony Fernandes tentang Malindo Air:
“Why is the airline not called Lion Air Malaysian. Strange”